Belajar Bahasa Arab #1


Siapa bilang bahasa Arab itu susah. Sebenarnya jika kita punya keinginan kuat untuk mempelajari Bahasa Arab, pastilah hal itu dapat dengan mudah dan cepat kita kuasai. Dengan syarat kita harus mempelajarinya secara insentif dan serius. Selain itu, perlu ada guru pendamping yang siap memberikan arahan dan motivasi sehingga ilmu yang kita peroleh dapat lebih mudah diserap.

Sebagai seorang admin web di sebuah organisasi berbasis dakwah islam, saya sering berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki kapabilitas di bidang dakwah. Mereka membawa prinsip bahwa ilmu yang kita peroleh perlu ada tanggung jawab untuk disampaikan kepada siapa saja yang belum mendapatkan pengetahuan tentang syariat Islam. Hal itu sangat penting sekali, karena pada dasarnya kita hidup diberikan amanat selain untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala juga harus mampu untuk mengajak setiap orang dalam hal kebajikan. Pada intinya, tanggung jawab ini bukan hanya dibebankan kepada seorang da'i atau yang bergelar ustadz saja, akan tetapi mencakup seluruh umat yang telah diberikan karunia berupa ilmu pengetahuan.

Seringkali pada saat kami berpapasan mereka terkadang mengucapkan kata-kata yang sedikit asing di telinga saya. Kata-kata itu sebetulnya hanya sekedar tegur sapa, seperti menanyakan kabar "kaifa bihal..." atau ucapan terima kasih dan seterusnya. Saya sempat bingung untuk menjawabnya, dalam hati bertanya sebenarnya apa sih yang mereka katakan. Spontan saya hanya bisa melempar senyuman dengan perasaan sedikit malu dan gugup.

Lama kelamaan saya mulai terbiasa dengan bahasa yang mereka gunakan yaitu bahasa Arab. Namun tetap saja saya tidak faham apa maksud dari kata-kata yang mereka ucapkan. Akhirnya saya dekati beberapa partner kerja saya, kebetulan mereka sangat antusias dan senang jika saya mau bertanya atau saya ajak bicara. Lantas saya menanyakan maksud dari kata-kata yang mereka ucapkan itu. Alhamdulillah mereka bisa menjelaskan secara detail. Bahkan mereka bersedia memberikan ilmu jika saya mau belajar, dengan syarat harus rajin dan serius. Tentu saja saya sangat menghargai tawaran mereka untuk belajar bahasa Arab.

Sungguh ini pengalaman sangat berharga ketika saya bertemu dengan orang-orang yang memiliki jiwa besar dan mau berbagi ilmu. Ini sebuah karunia yang Allah berikan, karena tidak semua orang dapat merasakan indahnya hidup seperti ini. Kebanyakan orang mengukur tingkat kebahagian hanya sebatas dengan materi saja tanpa ada rasa peduli untuk berbagi. Semoga hati kita tidak tertutup dengan kesibukan urusan dunia, sehingga kita bisa merasakan keberadaan orang-orang sekitar yang selalu membutuhkan kita.

Ok, pelajaran pertama kita hari ini adalah tentang penggunaan kata tunjuk atau jika diistilahkan dalam bahasa Arabnya, yaitu Ismul Isyaaroh (اسم الاشارة). Kata tunjuk ini digunakan untuk memberikan penjelasan sebuah benda, orang, atau profesi seseorang. Perlu diketahui sebelumnya bahwa dalam Bahasa Arab ada tiga kategori yang biasa digunakan. Pertama fi'lun (فِعْلٌ), atau sering disebut juga dengan kata kerja. Kedua, ismun (اِسْمٌ), artinya kata benda dan yang ketiga yaitu harfun (حَرْفٌ), artinya huruf atau kata sambung.

Kata tunjuk yang pertama haadzaa (هَذَا). Mungkin Anda ada yang sudah faham atau tahu arti dari kata tersebut. هذا artinya ini. Oia, dalam Bahasa Arab juga mengenal pengelompokkan kata berdasarkan jenis kelamin. Misalnya kata هذا digunakan untuk menunjukkan kata benda yang sifatnya mudzakar (مُذَكَرٌ) yaitu bahwa kata benda, hewan, atau orang tersebut adalah laki-laki. Sementara kata هَذِهِ digunakan untuk menunjukkan kata benda, hewan, orang atau profesi tersebut adalah bersifat mu'annats (مُؤَنَّثٌ) yaitu untuk perempuan. Nah sampai disini Anda sudah faham. Baiklah kita lanjutkan lagi ke penjelasan mengenai kedua sifat tersebut.

Pada umumnya, untuk mengetahui ciri-ciri dari kata benda yang akan kita gunakan apakah kata benda tersebut berbentuk mudzakar (مُذَكَرٌ) ataukah mu'annats (مُؤَنَّثٌ) yaitu dengan melihat struktur huruf pada kata benda yang digunakan. Kalimat yang memiliki kata benda berjenis mudzakar (مُذَكَرٌ) atau laki-laki biasanya di ujung kata benda tidak memiliki ta marbuthoh (ة). Contohnya, seperti pada kata baitun (بَيْتٌ)=rumah, masjidun (مَسْجِدٌ)=masjid, dan baabun (بَابٌ)=pintu. Coba kita lihat pada ketiga contoh tersebut, adakah terdapat ta marbuthoh (ة) pada akhiran kata bendanya? Ok, saya harap Anda memahaminya. Sedangkan kalimat yang memiliki kata benda berjenis mu'annats (مُؤَنَّثٌ) atau perempuan biasanya di ujung kata benda memiliki ta marbuthoh (ة). Contohnya, seperti pada kata jannatun (جَنَّةٌ)=surga, zahrotun (زَهْرَةُ)=bunga, dan madrosatun (مَدْرَسَةٌ)=sekolah.

Dalam bahasa Arab, suatu kalimat dikatakan sempurna apabila kalimat tersebut memiliki struktur kalimat yang terdiri dari mubtadaa` (مبتداء) dan khobar (خبر). Pada pembahasan kali ini saya akan mengajak Anda mengenal percakapan sederhana yang menggunakan unsur struktur kalimat mubtadaa` (مبتداء) dan khobar (خبر) dengan menggunakan kata tunjuk haadzaa (هَذَا). Di bawah ini saya berikan beberapa contoh untuk mempermudah Anda mengenal lebih dalam mengenai penggunaan struktur kalimat mubtadaa` (مبتداء) dan khobar (خبر).
هَذَا
هَذَا بَيْتٌ =ini rumah
هَذَا مَسْجِدٌ = ini masjid
هَذَا بَابٌ = ini pintu
هَذَا كِتَابٌ = ini buku
هَذَا قَلَمٌ = ini pena / pulpen
هذا مِفْتَاحٌ = ini kunci
هذا مَكْتَبٌ = ini meja
هذَا سَرِيْرٌ = ini tempat tidur
هذا كُرْسِيٌ = ini kursi
Ok, saya ambil salah satu contoh di atas yaitu kalimat haaddzaa baitun (هَذَا بَيْتٌ ) =ini rumah. Kata هذا berkedudukan sebagai mubtadaa` (مبتداء). Sedangkan kata بَيْتٌ berkedudukan sebagai khobar (خبر).
Mungkin Anda masih bertanya-tanya mubtadaa` dan khobar itu maksudnya apa sih, kok ga ada penjelasannya? Baik, yang dimaksud dengan mubtadaa` (مبتداء) adalah isim atau kata yang ada di depan dan khobar (خبر) adalah isim atau kata yang datang setelah mubtadaa` (مبتداء). Yang jelas, dimana ada مبتداء pasti selalu ditemani dengan خبر. Jika salah satunya tidak ada, dapat dikatakan bahwa kalimat tersebut belum sempurna.

Selanjutnya, setelah kita memahami kata tunjuk هذا, akan saya berikan juga contoh penggunaan kalimat tanya dengan menggunakan kata tunjuk tersebut. Coba kita lihat contoh-contoh kata tanya di bawah ini:

مَا هذا؟
apa ini?
ما هذا؟.....هذا بَيْتٌ
apa ini? ini rumah
أَهَذَا بيْتٌ؟.....نَعَمْ, هذا بَيْتٌ
apakah ini rumah? ya, ini rumah



ما هذا؟.....هذا قَمِيْصٌ
apa ini? ini kemeja
أَهَذَا سَرِيْرٌ؟.....لا, هذا كُرْسِيٌّ
apakah ini tempat tidur? bukan, ini kursi

أَهذا مِفْتَاحٌ؟.....لا, هذا قلم
apakah ini kunci? bukan ini pena

ما هذا؟....هذا نَجْمٌ
apa ini? ini bintang

Pada kalimat tanya di atas digunakan kata tanya maa (ما) artinya apa. Kata tanya maa (ما) dalam bahasa Arab sering diistilahkan sebagai maa al Istifhaamiyyah (ما الاستفهامية) artinya ما untuk bertanya. Hanya saja kata tanya ini lebih ditekankan atau saya katakan bahwa kata tanya ما digunakan untuk menanyakan kata benda selain manusia. Anda bisa menyakan dengan menggunakan kata tanya ما untuk sesuatu benda, hewan dan lain sebagainya selama itu tidak berkaitan dengan manusia dan profesi seseorang. Selain itu pada contoh di atas, terdapat pula kata tanyaأهذا. Nah, insya Allah, Anda pasti memahami maksud dari kata tanya tersebut. Kata tanya أهذا sebetulnya merupakan wujud dari kata tunjuk هذا yang kita gunakan untuk bertanya, apakah ini. Selain itu, bisa juga menggunakan kata tanya هَلْ seperti هَلْ هذا مِفْتَاحٌ, itu tergantung Anda, mana yang lebih sesuai dan mudah digunakan untuk bertanya. Karena pada intinya kedua jenis kata tanya tersebut memiliki arti atau maksud yang sama. Lantas bagaimana kata tanya yang cocok digunakan untuk bertanya kepada seseorang dan profesi seseorang. Insya Allah pada pekan berikutnya akan dibahas sedikit demi sedikit penggunaan kata مَنْ هذا؟. Semoga sedikit ilmu yang saya sampaikan ini bermanfaat buat Anda yang belajar bahasa Arab. Yup, tetap semangat, dan selamat belajar.

والسلام عليكم...


Posting Komentar

0 Komentar